SERI 7 - INCOTERMS 2010
DDP
– DELIVERED DUTY PAID
Oleh
: Antoni Tampubolon*
a.
Definisi DDP
DDP adalah singkatan dari DELIVERED DUTY PAID. DDP merupakan
syarat penyerahan barang (term of
delivery) yang ketujuh dari 11 Istilah dalam Incoterms 2010.
DDP didefinisikan
: syarat penyerahan barang dimana
penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana
pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan
yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat
tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak
barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh
pembeli. Istilah yang sering dikenal adalah istilah pengiriman door to door.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang
kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang
disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor
barang maupun izin impor, membayar bea
masuk , pajak dalam rangka impor (PPN dan PPH) dan serta bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang
disebutkan oleh pembeli saja. DDP adalah tanggungjawab maksimal dari sisi
penjual (seller). Penjual harus mempertimbangkan segala resiko dari sejak
barang dimuat hingga barang sampai ke tempat tujuan yang ditunjuk oleh si
pembeli.
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga)
hal kritis yang perlu diketahui :
1.
Penjual wajib melakukan penyerahan barang adalah hingga ke tempat tujuan yang disebutkan oleh
pembeli. Penjual dan pembeli harus jelas menyepakati dimana tempat tujuan yang
disebutkan, Contoh : Di Pabrik PT. ABC di KBN Cakung, Jakarta,
Indonesia.
2.
Penjual tidak bertanggungjawab
dalam membongkar barang dari sarana pengangkut yang telah tiba di tempat tujuan
. Pembeli wajib mempersiapkan sarana dan alat bongkar barang.
3.
Penjual wajib mengurus kepabeanan ekspor
impor, membayar bea masuk hingga pengeluaran barang impor hingga pengantaran
barang tersebut ke tempat tujuan
4.
Resiko beralih dari penjual kepada
pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan.
Barang tidak dalam keadaan bongkar dari sarana pengangkut.
b.
Petunjuk Penulisan
Petunjuk
penulisan untuk DDP adalah :
1. Tulis
DDP
2. Tentukan
tempat tujuan yang disebutkan ( insert named
place of destination) , contoh : Pabrik
PT ABC di KBN Cakung , Jakarta, Indonesia
3. Tulis
Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :
DDP
(Pabrik PT.ABC di KBN
Cakung, Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010
c. Pembagian
Tanggungjawab (flowchart of
responsibility), Biaya dan Resiko
1. Tabel
Tanggungjawab DDP
No.
|
Jenis Pekerjaan/Kegiatan
|
Tanggungjawab
|
|
Penjual
|
Pembeli
|
||
1.
|
Membuat kemasan barang (export packaging)
|
YES
|
NO
|
2.
|
Membuat marking and labeling
|
YES
|
NO
|
3.
|
Memuat barang di tempat penjual
|
YES
|
NO
|
4.
|
Mengurus perijinan ekspor (export lisences)
|
YES
|
NO
|
5.
|
Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance)
|
YES
|
NO
|
6.
|
Mengurus pengiriman barang dari tempat penjual ke pengangkut atau tempat
lain ke pelabuhan muat (inland freight)
|
YES
|
NO
|
7.
|
Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal charges
|
YES
|
NO
|
8.
|
Membayar biaya pemuatan barang ke
kapal (loading on vessel/THC)
|
YES
|
NO
|
9.
|
Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier
|
YES
|
NO
|
10.
|
Membayar jasa pengurusan transportasi
(Freight Forwarder fee)
|
YES
|
NO
|
11.
|
Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance)
|
tidak ada
kewajiban
|
|
12.
|
Membayar biaya bongkar dipelabuhan
tujuan (Unloading Charges)
|
YES
|
NO
|
13.
|
Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination Terminal Charges
|
YES
|
NO
|
14.
|
Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance)
|
YES
|
YES
|
15.
|
Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties)
|
YES
|
YES
|
16.
|
Mengurus pengeluaran barang dari
pelabuhan ke tempat bongkar (delivery
to destinantion)
|
YES
|
NO
|
17.
|
Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading)
|
NO
|
YES
|
2. Tabel
Pembagian Biaya DDP
No.
|
Jenis Biaya
|
Dibayar Oleh
|
|
Penjual
|
Pembeli
|
||
1.
|
Biaya Kemasan (export packaging cost)
|
YES
|
NO
|
2.
|
marking and labeling
|
YES
|
NO
|
3.
|
Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat
|
YES
|
NO
|
4.
|
Biaya
perijinan ekspor (export
lisences)
|
YES
|
NO
|
5.
|
EDI Fee & Custom Clearance Ekspor
Fee
|
YES
|
NO
|
6.
|
Biaya Trucking (inland freight)
|
YES
|
NO
|
7.
|
lift
off&storage-terminal charges
|
YES
|
NO
|
8.
|
Biaya THC
|
YES
|
NO
|
9.
|
Ocean/Air
Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid)
|
YES
|
NO
|
10.
|
Freight Forwarder fee
|
YES
|
NO
|
11
|
Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo)
|
Tidak ada
kewajiban
|
|
12.
|
THC di Pelabuhan Tujuan
|
YES
|
NO
|
13.
|
Lift
on&storages-
destination terminal Charges
|
YES
|
NO
|
14.
|
EDI Fee dan import custom clearance fee
|
YES
|
YES
|
15.
|
Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties)
|
YES
|
YES
|
16.
|
Biaya Trucking barang dari pelabuhan
ke tempat bongkar (delivery to destination)
|
YES
|
NO
|
17.
|
Biaya Bongkar barang di tempat bongkar
( Carrier Unloading)
|
NO
|
YES
|
3. Peralihan
Resiko (Transfer of Risk)
Peralihan resiko dari penjual dan
pembeli terjadi pada saat sarana
pengangkut telah tiba ditempat tujuan (place
of destination) yang disebutkan.
Contoh:
Kasus
PT. Jonathan Sumtera Indonesia (JSI) adalah
importir gula yang mempunyai pabrik gula berlokasi di KBN Cakung, Jakarta. Dia sepakat membeli 5000 ton gula dari
eksportir China, yaitu : Yen Lie Trading dengan term : DDP ( KBN Cakung, Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010 . Pengiriman gula dikirim dengan menggunakan 1 kapal break bulk . Barang telah tiba di
pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada tanggal 31 Oktober terjadi demo buruh di Tanjung
Priok, Kapal baru separuh dibongkar di pelabuhan Tanjung Priok, separuh lagi
dalam perjalanan ke KBN Cakung. 100 Ton Gula terjebak dalam demo yang
berlangsung rusuh hingga gula tersebut terkena bakar.
a. Dimana
titik penyerahan barang antara pembeli (JSI) dengan penjual (Yen Lie Trading ) terjadi
?
b. Siapa
yang bertanggungjawab atas 100 ton gula yang terbakar dalam kerusuhan di
Tanjung Priok tersebut ?
c. Siapa
yang membayar biaya bea masuk, PPN dan PPH untuk impor gula tersebut ?
Jawab
:
a. Titik
penyerahan barang antara pembeli (JSI) dengan penjual (Yen Lie Trading) di Pabrik JSI di KBN Cakung, Jakarta,
Indonesia. Si Penjual wajib mengantarkan
barang tersebut hingga tiba ditempat tujuan yang telah disepakati, yaitu:
Pabrik JSI di KBN Cakung, Jakarta.
b. Si
Penjual menanggung resiko dari sejak barang dimuat hingga barang tersebut
sampai di tempat pembeli, dalam kasus ini adalah KBN Cakung, Jakarta. Kerusuhan
karena demo buruh terjadi di Tanjung Priok, oleh karena itu 100 ton gula yang
terbakar karena kerusahan adalah masih menjadi resiko si Penjual. Si Penjual
wajib menanggung resiko atas 100 ton gula yang terbakar tersebut.
c. Biaya
bea masuk, PPN dan PPH untuk impor gula
tersebut adalah beban dari si penjual. Penjual wajib membayar biaya tersebut.
4. TIPS-TIPS
Tips buat Penjual
-
Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat tujuan penyerahan barang yang
disepakati dengan pembeli
-
Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan hingga barang sampai
ditempat tujuan
-
Penjual harus memahami bahwa antara resiko
beralih hingga ke tempat tujuan.
-
Penjual harus mengurus perijinan impor, menanggung bea masuk dan pengurusan
prosedur kepabeanan.
Tips buat Pembeli
-
Pembeli harus menentukan dengan jelas
titik tempat tujuan penyerahan di mana
-
Pembeli menanggung resiko paling kecil, tetapi harus diperhatikan tentang
biaya-biaya yang dibebankan oleh penjual.
- Pembeli harus mempersiapkan alat bongkar
pada saat barang telah tiba di tempat pembeli.
* Praktisi Logistik dan Pengajar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) dan INFA INSTITUTE.